Hutan hujan Indonesia memiliki beberapa keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Banyak sumber yang mengklaim bahwa Indonesia adalah negara kaya spesies di dunia. Dengan lebih dari 18.000 pulau, Indonesia mejadi hutan hujan terbesar ketiga setelah Amazon dan Lembah Kongo di Afrika. Sayangnya, hilangnya hutan terkaya di Indonesia dengan cepat telah memaksa beberapa spesies untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, banyak satwa di Indonesia yang memiliki status khusus dan dilindungi oleh pemerintah.
Hewan Langka Istilah ini mengacu pada sekelompok hewan yang sedikit jumlahnya di habitat aslinya. Beberapa hewan dianggap terancam punah karena banyaknya kerusakan yang terjadi di habitat aslinya. Padahal, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jumlah hewan langka, tetapi populasinya semakin berkurang setiap hari. Namun, beberapa hewan di bawah ini sangat di lindungi sekali. Ada banyak alasan mengapa banyak sekali spesies hewan langka di Indonesia. Mulai dari banyaknya kerusakan alam yang disebabkan secara sengaja oleh manusia atau alam, perluasan lahan perkebunan, perburuan liar yang meningkat, dan lainnya. Berikut adalah daftar hewan langka di Indonesia yang berstatus di lindungi.
Gajah Sumatera
Indonesia memiliki beragam hewan yang hanya terdapat di Indonesia. Salah satunya adalah gajah sumatera yang hanya hidup di sumatera. Gajah Sumatera ini berbeda karena tubuhnya yang kecil dibandingkan dengan jenis Gajah lainnya. Gajah Sumatera sering dianggap sebagai hama di peternakan karena habitatnya sudah mulai menyusut. Karena mereka meneruskan hidup di tempat terbuka karena tempat habitat aslinya sudah semakin berkurang. Setiap tahun, selalu terjadi konflik terus-menerus antara gajah dan manusia, sehingga Gajah Sumatera mengalami penurunan jumlahnya. Karena itu, sangat disayangkan sekali bila jika jumlah spesies Gajah Sumatera menurun.
Anoa Sumatera Tenggara
Anoa adalah hewan Indonesia yang hanya hidup di Sumatera tenggara dan ketika pertama kali melihat hewan ini terlihat seperti sapid’an perpaduan dengan kerbau ini hanya tersisa 5.000 ekor di alam liar. Kulit dan tanduk adalah perburuan yang paling umum. Jumlah hewan ini semakin berkurang dari hari ke hari karena ketidakpedulian lingkungan dan terhadap aktivitas berlebih dari manusia. Ada juga alasan mengapa banyak sekali masyarakat yang berburu hewan Anoa karena dagingnya yang sangat enak. Oleh karena itu, hewan ini sering diburu untuk dikonsumsi manusia. Anoa adalah hewan yang berbeda karena harus hidup di hutan. Oleh karena itu, sangat sulit untuk menghentikan penurunan jumlah hewan ini dengan progam perkembangbiakan.
Pesut Mahakam Kalimantan
Pesut Mahakam memang cantik dan unik sehingga sekilas seperti Lumba-lumba, namun mamalia ini hidup di air tawar. Hanya ada 50 hewan Pesut Mahakam yang tersisa di alam liar Kalimantan. Jadi hewan ini sudah masuk jalur khusus dan harus dilindungi dari kepunahan. Padahal hewan ini merupakan hewan yang paling endemik dari Negara Indonesia. Jadi, meninggalnya mamalia ini memang sangat menyedihkan.
Burung Cendrawasih Asli Papua
Cendrawasih habitat aslinya dari Pulau Papua dan sudah menjadi maskot Papua sejak lama. Burung ini menyebar di antara 41 spesies dan meningkat menjadi 38 spesies di Papua Barat hingga Kepulauan Torres di Australia bagian timur. Salah satu jenis burung cendrawasih yang paling populer adalah Cendrawasih Kuning Besar atau Cendrawasih Paradise Apoda. Ukuran burung Cendrawasih bervariasi tergantung spesiesnya, dibedakan menjadi spesies King Bird of Paradise (lebar 15 cm) dan spesies Black Sicklebill (lebar 110 cm atau 1 meter). Yang paling penting dari burung cendrawasih adalah warna bulunya yang menarik perhatian karena berbagai warna seperti merah, kuning dan biru, setelah itu burung ini dinamai seseuai warnanya.
Macan Tutul Pulau Jawa
Macan Tutul Jawa adalah spesies langka dan terancam punah dalam red list di IUCN. Macan Tutul Jawa dilindungi dalam UU 134 Tahun 1931 tentang Perlindungan Binatang Liar. Macan Tutul Jawa adalah spesies macam terbesar. Macan Tutul ini merupakan hewan endemik yang hanya terdapat di pulau Jawa sebagai habitat utamanya. Macan Tutul Jawa dilindungi oleh pemerintah Indonesia dan dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Pulau Kangean dan Pulau Nusakambangan, Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Taman Alas Purwo (Jawa Timur). Hilangnya keberadaan Macan Tutul itu sendiri adalah akibat dari perburuan yang berlebihan, dan habitatnya telah rusak oleh penebangan dan perluasan lahan.
Komodo Provinsi Nusa Tenggara Timur
Komodo adalah hewan yang paling langka dan termasuk hewan jaman dinosaurus yang masih hidup. Nama lain hewan langka ini adalah Varatus Komodoensis atau Orah, salah satu reptil terbesar di dunia. Komodo memiliki gigitan yang kuat dan mematikan. Komodo sendiri memiliki racun yang berasal dari ribuan kelenjar pada area gusinya. Keberadaan Komodo saat ini bisa anda temukan di pulau Komodo, Flores, Gili Matang, Gili Dasami, dan Rinca di Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Komodo kini dilindungi karena semakin berkurang jumlahnya, sehingga pemerintah membuat sebuah Taman Nasional Komodo yang bertujuan untuk menjaga populasinya.
Burung Jalak Bali
Jalak Bali atau Bahasa latinnya Leucopsar rothschildi adalah satwa endemis asli Bali. Burung jenis ini berwarna biru di sekitar mata dan putih bersih di tubuhnya. Jalak Bali terdaftar sebagai spesies yang terancam punah dan dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Jenis burung ini menjadi sangat langka karena proses berkembang biak yang lama dan perburuan yang meningkat. Jalak hanya berkembang biak dengan satu betina atau satu jantan selama musim kawin, sehingga menghasilkan sex rasionya hanya 1:1. Burung Jalak Bali ini berkembang biak dimulai saat hewan tersebut berusia tujuh hingga sembilan bulan. Burung Jalak Bali akan menghasilkan telur paling maksimal 3 telur, dan induknya merawatnya selama 16 hari sebelum menetas.